IHSG tahun 2016 ditutup di level 5.296,71. Sepanjang tahun 2016 IHSG menguat sebanyak 15,32%. Baca juga: Ulasan Pasar Saham 2016. Tahun 2016 sudah dilalui, bagaimana dengan prediksi IHSG tahun 2017?
Sebelum berbicara lebih banyak, kita flashback ke tahun 2015. Tahun 2015 adalah tahun yang buruk bagi pasar modal (ekonomi dunia sedang lesu). Sedangkan di tahun 2016 adalah tahun tahap pemulihan / recovery. Pemulihan ini ditandai dengan banyak sektor usaha yang sudah mulai bangkit dari keterpurukan. Banyak usaha2 yang sudah mulai mencetak kenaikan omzet dan laba.
Nah, setelah tahap recovery selesai, maka tahun 2017 adalah tahun dimana IHSG mulai melaju dengan kencang. Salah satunya ditandai dengan reboundnya barang2 komoditas sejak tahun 2016, seperti nikel, timah, minyak dan batu bara. Banyak sekali saham2 yang sebelumnya terpuruk di harga bawah selama satu-dua tahun terakhir akhirnya naik dengan kencang. Contohnya: HRUM, NIKL, TINS, PTBA, UNTR dan lain2.
Selain itu, dari sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia, menurut prediksi Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran 5-5,4% tahun 2017 (pertumbuhan ekonomi masih mampu bertahan di angka 5%).
Tahun 2016, pertumbuhan ekonomi rata-rata selalu bertahan diatas 5%, dan juga dibarengi dengan keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan laju inflasi sekitar 4%. Hal ini merupakan awal yang baik untuk tahun 2017.
Risiko investasi di Indonesia juga semakin membaik. Akhir tahun 2016, Indonesia mendapatkan kenaikan rating peringkat investasi dari stabil menjadi positif.
Tantangan 2017
Pasar saham Indonesia tetap akan menghadapi berbagai tantangan di tahun 2017. Tantangan2 tersebut antara lain adalah: AS yang berencana menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali. Hal ini akan menguatkan Dollar AS, dan membuat para investor asing lebih mengincar mata uang AS ketimbang trading di pasar saham.
Di satu sisi, kondisi ekonomi Tiongkok sendiri belum sepenuhnya pulih (padahal kerja sama ekspor-impor Indonesia dengan Tiongkok sangat erat). Dari sisi daya saing, peringkat Indeks Daya Saing Global 2016-2017 Indonesia turun dari 37 menjadi 41 dari 138 negara.
Dana tax amnesty yang sudah ditampung oleh perbankan, dampaknya tidak akan terasa dalam waktu dekat ini (tahun 2017) karena ketika dana tersebut nantinya disalurkan dengan baik untuk pembangunan infrastruktur, usaha dan kebutuhan yang lain, maka dampak yang akan dirasakan adalah dampak jangka panjang.
Lalu tahun 2017 ini kira-kira IHSG akan mampu berada di level berapa Bung Heze? Apakah IHSG bisa sampai 6.000? Tanya anda.
Well, saya sih optimis IHSG bisa mencapai 6.000. Walaupun demikian, tahun 2017 Indonesia tetap menghadapi tantangan2 tersebut dan hal ini juga dapat mempengaruhi laju IHSG. Prediksi saya, IHSG sampai akhir tahun 2017 mentok hanya akan berada di level 6.000-6.200. Yang jelas, IHSG resisten tertinggi di 5.524 akan tertembus jauh di tahun 2017 nanti.
So, persiapkan diri Anda di tahun 2017 nanti. Semoga tahun 2017 bisa membawa berkah profit yang lebih besar, dan jangan lupa untuk selalu membatasi risiko kerugian ☺.
Sebelum berbicara lebih banyak, kita flashback ke tahun 2015. Tahun 2015 adalah tahun yang buruk bagi pasar modal (ekonomi dunia sedang lesu). Sedangkan di tahun 2016 adalah tahun tahap pemulihan / recovery. Pemulihan ini ditandai dengan banyak sektor usaha yang sudah mulai bangkit dari keterpurukan. Banyak usaha2 yang sudah mulai mencetak kenaikan omzet dan laba.
Nah, setelah tahap recovery selesai, maka tahun 2017 adalah tahun dimana IHSG mulai melaju dengan kencang. Salah satunya ditandai dengan reboundnya barang2 komoditas sejak tahun 2016, seperti nikel, timah, minyak dan batu bara. Banyak sekali saham2 yang sebelumnya terpuruk di harga bawah selama satu-dua tahun terakhir akhirnya naik dengan kencang. Contohnya: HRUM, NIKL, TINS, PTBA, UNTR dan lain2.
Selain itu, dari sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia, menurut prediksi Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran 5-5,4% tahun 2017 (pertumbuhan ekonomi masih mampu bertahan di angka 5%).
Tahun 2016, pertumbuhan ekonomi rata-rata selalu bertahan diatas 5%, dan juga dibarengi dengan keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan laju inflasi sekitar 4%. Hal ini merupakan awal yang baik untuk tahun 2017.
Risiko investasi di Indonesia juga semakin membaik. Akhir tahun 2016, Indonesia mendapatkan kenaikan rating peringkat investasi dari stabil menjadi positif.
Tantangan 2017
Pasar saham Indonesia tetap akan menghadapi berbagai tantangan di tahun 2017. Tantangan2 tersebut antara lain adalah: AS yang berencana menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali. Hal ini akan menguatkan Dollar AS, dan membuat para investor asing lebih mengincar mata uang AS ketimbang trading di pasar saham.
Di satu sisi, kondisi ekonomi Tiongkok sendiri belum sepenuhnya pulih (padahal kerja sama ekspor-impor Indonesia dengan Tiongkok sangat erat). Dari sisi daya saing, peringkat Indeks Daya Saing Global 2016-2017 Indonesia turun dari 37 menjadi 41 dari 138 negara.
Dana tax amnesty yang sudah ditampung oleh perbankan, dampaknya tidak akan terasa dalam waktu dekat ini (tahun 2017) karena ketika dana tersebut nantinya disalurkan dengan baik untuk pembangunan infrastruktur, usaha dan kebutuhan yang lain, maka dampak yang akan dirasakan adalah dampak jangka panjang.
Lalu tahun 2017 ini kira-kira IHSG akan mampu berada di level berapa Bung Heze? Apakah IHSG bisa sampai 6.000? Tanya anda.
Well, saya sih optimis IHSG bisa mencapai 6.000. Walaupun demikian, tahun 2017 Indonesia tetap menghadapi tantangan2 tersebut dan hal ini juga dapat mempengaruhi laju IHSG. Prediksi saya, IHSG sampai akhir tahun 2017 mentok hanya akan berada di level 6.000-6.200. Yang jelas, IHSG resisten tertinggi di 5.524 akan tertembus jauh di tahun 2017 nanti.
So, persiapkan diri Anda di tahun 2017 nanti. Semoga tahun 2017 bisa membawa berkah profit yang lebih besar, dan jangan lupa untuk selalu membatasi risiko kerugian ☺.
Mantap prediksinya...Untuk saham-saham 2017 prediksi Bung Heze bisa di share?
ReplyDeleteSegera akan saya tulis di pos tersendiri
DeleteMantap bung haze
ReplyDelete