Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Arti dan Ilustrasi Right Issue, dan Dampaknya Pada Harga Saham - Part II


Pos ini adalah lanjutan dari part I, dimana pada part I kita sudah membahas tentang right issue. Di pos lanjutan ini, saya akan membahas mekanisma right issue, dampak right issue dan lain2.

Mekanisme Right Issue 
PT Wijaya Karya akan melakukan right issue. Berikut adalah pengumumannya:

Rasio HMETD= 1:1 
Harga pelaksanaan right issue: Rp2.180
Cum date: 10 November 2016
Ex date: 11 November 2016

Cara membaca pengumuman right issue diatas adalah setiap investor memegang 1 saham WIKA sampai batas maksimal tanggal cum date, akan mendapatkan 1 saham baru. Untuk mendapatkan tambahan satu saham baru, investor harus menebus di harga Rp2.180. 

Jadi, cara untuk mendapatkan tambahan saham baru, yaitu dengan cara menebus right issue tersebut, syaratnya anda harus pegang saham WIKA sampai dengan cum date. Ketika anda mendapatkan hak right issue, maka di portofolio anda, akan tercantum WIKA-R (WIKA right). Menebus disini maksudnya membayar. Jadi, misalnya anda punya 1 lot saham WIKA, maka anda berhak menebus seharga Rp218.000 (2.180 x 100 lembar x 1 lot).

Nantinya, jumlah kepemilikan saham anda di WIKA akan menjadi 2 lot saham. 1 lot adalah saham yang anda miliki sebelumnya, dan 1 lot lagi adalah saham tambahan dari right issue. 

Perlu anda ketahui, saat perusahaan mengumumkan akan melakukan right issue, pada umumnya perusahaan selalu mengumumkan harga pelaksanaan right issue DIBAWAH HARGA PASAR. Misalnya, pada contoh diatas WIKA mengumumkan harga pelaksanaan right issue pada harga Rp2.180, padahal harga sahamnya saat itu di kisaran Rp2.500. 

Tujuannya tidak lain adalah supaya menarik minat investor untuk mengikuti right issue. Karena jika perusahaan mengumumkan right issue dibawah harga pasar, maka investor hanya perlu menebus harga saham dibawah harga pasar. Jika WIKA mengumumkan harga right issue Rp2.180, maka investor hanya perlu membayar (menebus) 1 saham baru dengan harga Rp2.180, tidak perlu membayar dengan harga Rp2.500.

Lalu, bagaimana jika investor tidak menggunakan haknya? 

Jika investor tidak menggunakan haknya, maka kepemilikan sahamnya akan terdilusi (kepemilikan atas saham turun). Mengacu contoh diatas, jika rasio RI wika 1:1, dengan penerbitan saham baru jumlah sahamnya akan bertambah menjadi 2 lembar saham. 

Jika anda tidak menggunakan hak right issue (untuk membeli harga saham baru), maka jumlah lembar saham anda hanya 1 lembar saja, sedangkan 1 saham baru tersebut akan menjadi hak pemegang saham baru / standby buyer. Sebelum right issue, 1 lembar anda mewakili kepemilikan saham sebesar 100%. 

Ketika ada right issue dan anda memperoleh total 2 saham (1 saham lama dan 1 saham baru), maka 1 lembar saham anda jadi hanya mewakili kepemilikan 50% saja (1 dibagi 2 x 100%). Jika anda tidak menggunakan hak right issue, maka anda akan kehilangan kepemilikan sebesar 50%. Sudah paham sampai disini?

Cara Menghitung Harga teoretis Right Issue 
Misalnya pada harga akhir cum right saham WIKA ada di harga 2.500. Dengan harga pelaksanaan right Rp2.180 dan rasio right issue 1:1, maka perhitungan harga teoretis saham adalah:

(1 x 2.500) + (1 x 2.180) / (1+1) = 4.680 / 2 = 2.340.

Dampak Harga Saham pada perioda dan setelah Right Issue


Biasanya, pada perioda saat perusahaan mengumumkan akan mengadakan right issue, harga saham perusahaan akan turun mendekati atau menyamai harga pelaksanaan right issue (karena pada umumnya harga pelaksanaan RI berada dibawah harga pasar).

Sedangkan satu hari setelah perioda ex date right issue, biasanya harga pembukaan sahamnya akan mengikuti harga teoretis right issue. Bedakan antara harga pelaksanaan dengan harga teoretis yaa☺. Hal ini sebenarnya hanyalah penyesuaian harga saja atau dengan kata lain lebih dipengaruhi faktor psikologis.  

Dampak harga saham ketika perusahaan mengumumkan right issue baru akan terasa dalam jangka waktu tertentu. Ketika perusahaan mampu menggunakan dana right issue untuk ekspansi dan tujuan2 positif, harga sahamnya akan naik di kemudian hari. Contohnya: JPFA. Namun, jika perusahan melakukan aksi korporasi right issue hanya semata-mata untuk membayar utang, biasanya harga sahamnya tidak akan berdampak signifikan. Contohnya: Bakrie Telecom (BTEL).

2 komentar:

  1. Kak mau nanya, untuk mencari data rasio saham lama dan rasio saham baru pd perusahaan yg HMETD dimana yaa? Saya butuh untuk data skripsi, terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa coba lihat disini:
      https://www.sahamok.com/emiten/hmetd-right-issue/

      Kalau mau yang lebih spesifik bisa coba cari "PT A rasio right issue" di google

      Delete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.