Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Makna dan Fungsi Rasio Earning Per Share (EPS)

Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Rasio Profitabilitas / Rentabilitas.

Rasio Earning per Share (EPS) atau dalam bahasa Indonesia: Rasio Laba per Saham. Laba disini yang dimaksud adalah: Laba bersih. Sedangkan saham yang dimaksud disini adalah: Jumlah saham yang beredar di pasar. Jadi, pengertian EPS:

Pertama, digunakan untuk menunjukkan seberapa besar laba yang dihasilkan per lembar saham beredar. Kedua, menunjukkan laba bersih yang siap dibagikan kepada pemegang saham. Ketiga, Seberapa besar keuntungan yang diperoleh investor berdasarkan per lembar sahamnya. Rumus EPS adalah sebagai berikut:



Anda tidak perlu repot2 menghitung EPS. Cukup Anda ketahui saja caranya, karena pada laporan keuangan sudah disajikan informasi mengenai EPS.

Faktor2 penyebab kenaikan EPS

1. Laba bersih meningkat, jumlah saham beredar tetap. 
2. Laba bersih meningkat, jumlah saham beredar turun / berkurang.
3. Laba bersih meningkat, jumlah saham beredar meningkat, tetapi perusahaan tetap mampu mencetak kenaikan laba bersih yang naik secara signifikan. 

Faktor2 penyebab penurunan EPS

1. Laba bersih turun, jumlah saham beredar tetap
2. Laba bersih turun, jumlah saham beredar naik / bertambah
3. Laba bersih meningkat, jumlah saham beredar meningkat signifikan, sehingga membuat nilai rasio EPS turun. 

Implikasi rasio EPS: jika EPS meningkat berarti keuntungan yang diperoleh investor per lembar saham semakin besar, dan sebaliknya. Karena jika EPS meningkat, berarti perusahaan mampu menghasilkan kenaikan laba bersih, sehingga investor akan memperoleh keuntungan laba per lembar yang semakin besar. 

Lantas mengapa Anda perlu mengetahui rasio EPS? 


EPS perlu Anda ketahui untuk melihat seberapa besar keuntungan yang bisa Anda dapatkan per lembar saham (sesuai definisi diatas). Pertama, hal ini dikarenakan untuk membeli sebuah perusahaan (baca: investasi), Anda perlu membeli laba per saham, bukan membeli laba keseluruhan (membeli perusahaan secara keseluruhan). Anda tidak mungkin membeli perusahaan secara keseluruhan.  

Kedua, perusahaan dengan laba bersih yang lebih besar, belum tentu memiliki laba per lembar saham yang sama. Tidak percaya? Misalnya: Perusahaan A memiliki laba bersih Rp100.000. Perusahaan B memiliki laba bersih sebesar Rp50.000. Tetapi jumlah saham beredar perusahaan A sebesar 10.000 dan perusahaan B sebesar 4.000. 

Maka, laba per saham perusahaan A adalah: 100.000 / 10.000 = Rp10. Sedangkan laba per saham perusahaan B adalah: 50.000 / 4.000 = Rp12,5. Laba perusahaan A memang lebih besar 2x lipat dibandingkan perusahaan B, tetapi laba per saham perusahaan B ternyata lebih besar ketimbang perusahaan A. Hal tersebut dikarenakan jumlah lembar saham beredar pada perusahaan B lebih sedikit dibandingkan perusahaan A. 

Perlu Anda ingat, jumlah lembar saham beredar bisa saja bertambah maupun berkurang. Jumlah saham beredar bertambah apabila perusahaan melakukan aksi korporasi seperti stock split, right issue. Sedangkan jumlah lembar saham beredar berkurang apabila perusahaan melakukan aksi korporasi seperti reverse stcok split. 

EPS memang bisa digunakan untuk membandingkan pertumbuhan laba per saham. Dengan EPS, Anda akan tahu bahwa laba bersih perusahaan yang lebih besar ketimbang perusahaan lainnya, belum tentu perusahaan yang labanya lebih besar pasti lebih menarik. Jadi, dengan EPS Anda bisa melihat apakah laba per saham perusahaan lebih besar atau kecil. 

Itulah mengapa EPS banyak digunakan dalam analisis fundamental. EPS masih ada kekurangannya. Apa kekurangannya? EPS tidak bisa digunakan untuk menentukan wajar tidaknya harga saham perusahaan.

Oleh karena itu, rasio EPS biasanya dikombinasikan dengan Price Earning Ratio (PER) untuk menghitung harga wajar saham. Silahkan baca pos: Harga Wajar Saham: Price Earning Ratio (PER)

16 komentar:

  1. Jika EPS menunjukkan perusahaan tersebut memberikan keuntungan bagi investor, faktor apa yang bisa membuat EPS meningkat dari sisi labanya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Laba bersih meningkat karena peningkatan penjualan dan kemampuan perusahaan dalam meminimalkan biaya2 operasionalnya.

      Jika perusahaan mampu menekan biaya dan meningkatkan penjualan, otomatis akan meningkatkan nilai EPS perusahaan (karena laba naik), dengan catatan perusahaan tidak melakukan aksi korporasi yang membuat jumlah saham beredar menjadi naik signifikan, sehingga mengalahkan persentase kenaikan labanya

      Delete
  2. Bagaimana cara menentukan harga saham jika hanya diketahui EPS dan persentase bunga saja?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harga saham terbentuk karena permintaan dan penawaran pasar, bukan karena EPS

      Delete
  3. Saya masih kurang faham perbedaannya earnings per shares (EPS) dengan dividen per shares (DPS) bukankah sama sama keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham?
    kalau dividen dibagikan sesuai dengan hasil RUPS, kalau EPS sistem pembagiannya gimana ya? apakah EPS dibagikan di tiap tahun kepada pemegang saham? mohon pencerahannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. EPS adalah laba per saham yang siap untuk dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan hasil keputusan berapa EPS yang dibagikan pada pemegang saham dalam bentuk dividen, itu semua tergantung dari RUPS.

      Jadi misalnya ASII memiliki EPS sebesar Rp466 per saham. Maka EPS sebesar Rp466 ini akan dibagikan kepada pemegang saham tergantung dari keputusan RUPS.

      Apakah dividen yang dibagikan adalah 100% yang artinya Rp466 per saham itu dibagikan semua pada pemegang saham?

      Atau hanya 50% dari EPS yang dibagikan kepada pemegang saham? Bisa saja.

      Intinya, nilai DPS yang dibagikan persentasenya berasal dari EPS.

      Delete
  4. bagaimana menghitung eps di laporan keuangan soalnya saya masih belum paham

    ReplyDelete
    Replies
    1. cara hitung EPS di laporan keuangan tinggal bagi laba bersih dengan jumlah saham beredar.

      Laba bersih setelah pajak bisa dilihat di laporan laba rugi perusahaan. Sedangkan jumlah saham beredar bisa dilihat di situs IDX. Jumlah saham beredar biasanya tidak mengalami banyak perubahan, kecuali jika perusahaan melakukan aksi korporasi seperti stock split atau RSS

      Delete
  5. Jika melihat EPS pada laporan keuangan perusahaan, bisakah hasil EPS tersebut negatif ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa. Jika perusahaan mengalami rugi bersih, maka EPS pasti akan negatif

      Delete
  6. Selamat pagi, saya ingin bertanya. Dalam penelitian saya, terdapat perusahaan yang nilai eps nya negatif atau rugi. Kalau eps menunjukkan hasil rugi atau negatif apakah baiknya perusahaan tersebut dibuang? Karna eps sendiri itu artinya sendiri laba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat pagi..

      Saya tidak bisa menyimpulkan, karena saya tidak tau penelitian anda. Ada baiknya anda lihat dari penelitian2 terdahulu yang memasukkan data tentang EPS...

      Delete
  7. Selamat sore saya mau tanya mengenai earning per share,
    Contoh;
    Jika rugi bersih hanya 5 juta dan jumlah saham beredar 80 juta, apakah hasil eps nya juga tetap negatif?

    ReplyDelete
  8. siang.. mungkin saya butuh penjelasan ini, alasan apa yang mendasar dalam penggunaan EPS dan PER>

    ReplyDelete
    Replies
    1. PER untuk lihat valuasi saham. EPS untuk lihat kemampuan profitabilitas dan kemampuan membagikan dividen. Dua ukuran ini dipakai karena sebagai tolok ukur investor untuk memilih saham valuasi murah melalui PER dan profitbailitasi melalui EPS

      Delete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.