Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

January Effect dan Pasar Saham, Apakah Terbukti?

El Heze
Awal pergantian tahun baru (Bulan Januari) sering dikaitkan dengan waktunya akumulasi saham.  Benarkah, kalau awal tahun enaknya akumulasi saham? Atau, karena masih awal tahun, belum tahu kepastian pergerakan tren IHSG di tahun baru, apakah saya harus lihat dulu IHSG kedepannya seperti apa baru saya bisa memutuskan untuk akumulasi saham?

Mari kita bahas....

Awal tahun, boleh saya katakan merupakan WAKTU YANG TEPAT untuk AKUMULASI SAHAM. Ada 2 alasan:

Alasan pertama: January Effect atau Santa Claus Rally. January Effect merupakan efek yang terjadi di bulan januari, yang ditandai dengan kenaikan indeks saham secara cepat di awal tahun. Salah satu penyebab january effect adalah window dressing. 

Window dressing merupakan tindakan emiten untuk "mempercantik" kinerja laporan keuangannya, supaya laporan keuangannya tampak menarik di mata investor. Mempercantik dengan cara yang seperti apa? Tentu dengan melaporkan prestasi dan pencapaian perusahaan. Dan satu lagi, cara mempercantik laporan keuangan adalah dengan melakukan manajemen laba. Untuk bahasan manajemen laba, silahkan Anda pelajari dan googling sendiri, tidak saya bahas disini, karena itu lebih mengarah ke strategi emiten, bukan mengarah secara langsung ke harga saham. Tujuan window dressing supaya semakin banyak investor yang menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.. 

Walaupun window dressing sering dikaitkan di Bulan Desember, bukan Januari, tapi efek besarnya biasanya terasa di bulan Januari. Bulan Desember, biasanya IHSG memasuki fase uptrend, tapi efek seperti window dressing, baru terasa kencang di bulan Januari, itulah kenapa dikatakan Januari Effect bukan December Effect. Pasar lebih optimis menyambut tahun baru, yang menyebabkan harga saham naik di awal2 tahun.

Alasan kedua: Psikologi pasar. Sebenarnya masih ada kaitannya dengan alasan pertama.. Tapi alasan kedua saya bahas secara lebih mendalam. 

Selain terkena January Effect yang bisa menyebabkan Indeks saham naik, pelaku pasar rata2 selalu optimis menyambut tahun baru karena di awal tahun pelaku pasar selalu memiliki keyakinan bahwa perekonomian negara akan lebih baik. 

"Dari mana Bapak tahu kalau pasar optimis di pergantian tahun baru?"

Perlu Anda ketahui, setiap menyambut tahun baru, pemerintah pasti akan mencanangkan program2 yang akan mendongkrak perekonomian bangsa. Contohnya, di tahun 2015 akhir ini, pemerintah sudah mencanangkan akan menggenjot pembangunan infrastruktur di 2016. Jadi, ini juga turut mempengaruhi optimisme pasar terhadap tahun baru.. Semua ini adalah psikologi pasar... Ibarat: Tahun baru, semangat baru!

Satu sisi, pelaku pasar juga suka akumulasi saham di awal tahun untuk disimpan selama 3 bulan kedepan, atau bahkan sampai akhir tahun. Jadi, pelaku pasar menganggap bahwa start-nya untuk memulai adalah awal tahun...

Jika pelaku pasar memiliki keyakinan bahwa negara akan lebih baik selama setahun kedepan, maka pelaku pasar tentu optimis pula bahwa harga saham akan naik. Kalau pelaku pasar berpikir harga saham berada dalam tren naik (uptrend) selama setahun, pelaku pasar akan menganggap bahwa harga saham di Bulan Januari adalah "murah", karena pelaku pasar yakin bahwa dalam setahun saham2 harganya bakal naik jauh lebih kencang daripada di bulan Januari. So, pelaku pasar akan ambil start dengan akumulasi saham di Bulan Januari...

Tidak percaya? Ayo kita buktikan dengan grafik history..... 

Perhatikan grafik pergerakan IHSG dibawah ini selama 5 tahun terakhir (2011-2015)..



Setiap memasuki bulan Januari, IHSG selalu berada di jalur uptrend, bahkan strong uptrend. Lihat Januari 2011, IHSG mengalami kenaikan cukup kencang sampai bulan Juni. Januari 2012, IHSG juga mengalami uptrend. Perhatikan pula bulan Januari 2013-2015, kenaikan IHSG mengalami pola yang sama persis dengan tahun2 sebelumnya.. 

Menurut Anda, kenapa hampir setiap awal tahun, polanya sama?

Di dalam analisis teknikal selalu ada yang namanya psikologi pasar. Dalam buku Edianto Ong (2011), menurut Elliot pencipta Elliot Wave mengatakan bahwa manusia mempunyai perasaan atau emosi yang sama terhadap situasi maupun kondisi. Oleh karena itu, reaksi mereka diperkirakan juga akan selalu sama... Semua itu ada karena psikologi manusia...

Psikologi ini juga berlaku di pasar saham... Grafik (chart) teknikal yang Anda lihat sehari-hari, itu sebenarnya adalah cerminan psikologi pasar. Pelaku pasar juga akan memberikan respon yang sama terhadap masalah yang sama. Itulah kenapa kalau Anda lihat diatas, selama 5 tahun terakhir, setiap Bulan Januari, polan trennya sama: selalu naik.. Psikologi ini berlaku di pasar modal. Pelaku pasar melihat bahwa setiap awal tahun selalu ada optimisme, sehingga akan selalu tercermin dari Indeks harga saham yang uptrend di awal tahun. 

Jadi kesimpulannya?

Kesimpulannya, awal tahun adalah waktu yang tepat untuk akumulasi saham. Mengacu pada psikologi pasar dan tren yang kita lihat, setiap awal tahun IHSG selalu naik cukup kencang. Ada dua alasan utama kenapa IHSG selalu naik, seperti yang sudah saya paparkan diatas.

Tapi ingat, IHSG naik terus bukan berarti IHSG tidak pernah turun. IHSG naik juga bukan berarti bukan semua saham di pasar modal naik. Yang saya maksud uptrend, adalah secara major trend. Dalam jangka pendek, aksi profit taking pasti tetap ada. Jika ada saham yang naik, pasti ada saham yang turun harganya. Anda harus tetap selektif memilih saham... 

2 komentar:

  1. Terimakasih pak infonya, tulisannya keren. Saya baru sih di pasar modal, tapi saya suka beli awal tahun, lalu nanti uang sisa tabung dulu kalau ada penurunan biasanya bulan-bulan agustus-oktober yang cukup signifikan top up lagi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kembali ibu Juwita Nirmasari untuk kunjungannya...

      Benar memang diawal tahun kalau dilihat secara historis IHSG selalu naik yang berarti juga bahwa harga saham rata2 mengalami kenaikan di awal thn..

      Salam sukses

      Delete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.